Anambas Di Ujung Utara Indonesia

Anambas adalah kabupaten termuda di Kepri, letaknya di ujung Utara Republik Indonesia. Jauh di ujung negeri yang menjadi serambi depan dan berbatasan langsung dengan perairan China, Thailand, Malaysia, dan philipina.

Tapi justru letaknya yang jauh di ujung negeri itu, Anambas bagaikan anak dara perawan nan jelita, lautnya membentang luas, dengan jajaran pulau-pulau yang indah. Daratannya yang subur di pagari oleh gunung-gunung dan perbukitan hijau.

Total pulau yang ada di Anambas, berjumlah sekitar 255 pulau. Membentang dari Pulau Tokong Malang Biru hingga Pulau Tokong Berlayar. Dari sejumlah Pulau tersebut hanya 26 pulau yang berpenghuni dan jadi pemukiman warga masyarakat, sedangkan sisanya tak berpenghuni.

Lautnya yang terbentang luas 46.664.15 km2, kabupaten ini di juluki sebagai Negeri Bahari. Sebagian masyarakatnya mengandalkan hidup dari laut, hanya sebagian kecil saja yang menjadi pedagang dan perkebunan. Anambas memiliki potensi Wisata Bahari yang luar biasa. Apalagi perairan Anambas masuk dalam jalur New Regional Cruise Corridors, yang menghubungkan Singapore, philipina dan Hongkong. Dimasa yang akan datang, Anambas akan tampil sebagai Destinasi Bahari Terdepan di wilayah Barat Indonesia.

Sementara itu untuk menunjang aktivitas Pariwisata, Kabupaten  ini telah di lengkapi oleh infrastruktur yang cukup memadai. Seperti keberadaan pelabuhan laut, bandara, jaringan komunikasi dan perbankan. Sarana dan prasarana wisata dari tahun ke tahun terus di perbaiki, termasuk akses menuju dan dari Anambas ke pulau-pulau lain di sekitarnya.

Bagaimana menuju ke Anambas....

By udara
Untuk datang ke Kabupaten Kepulauan Anambas ini bisa melalui jalur udara. Bandara yang ada di Kabupaten Anambas ini adalah Bandara Palmatak. Lataknya di kecamatan Palmatak, bandara ini merupakan bandara khusus milik Conocophilips.


Bisa juga melalui bandara Letung yang baru saja beroperasi. Dengan menggunakan pesawat SusiAir dari Tanjungpinang setiap hari rabu. Keteragan ada di photo, seperti nomor telpon.

By Laut
Anambas memiliki empat pelabuhan laut yang berkategori besar, yang bisa jadi pintu masuk bagi wisatawan. Tiga di Siantan dan satu lagi di Jemaja. Tapi hanya 2 saja yang di gunakan untuk kapal reguler, yakni pelabuhan Tarempa dan Pelabuhan Letung. Beberapa kapal yang melayani rute-rute ke Anambas adalah KM Bukit Raya, KM Sabuk Nusantara. 

Jika ingin menggunakan kapal KM Bukit Raya, ini bersandar di pelabuhan Kijang Tanjungpinang. Dari pelabuhan Kijang kapal PT Pelni ini singgah ke Pelabuhan Letung, lalu menuju Tarempa. Waktu perjalanan Kijang-Letung selama 14 jam. Sementara untuk sampai ke Tarempa memakan waktu 18 jam Kijang-Tarempa.
Jadwal keberangkatan KM Bukit Raya dua kali sebulan. Sama halnya dengan kapal KM Sabuk Nusantara.

Ada juga Ferry yang melayani perjalanan menuju Anambas yakni MV VOC Batavia. Jadwal berlayar dua kali seminggu, dengan tarif rp 355.000. Untuk sampai ke pelabuhan Letung dengan ferry ini sekitar 8 jam k/l. Untuk ke Tarempa dari pelabuhan Letung hanya sekitaran 2 jam.

Ada waktu-waktu tertentu untuk mengunjungi Anambas, di karenakan musim angin yang membuat perjalanan menuju ke Anambas terhambat. Antara bulan maret hingga di bulan september, adalah waktu yang tepat berkunjug ke Anambas. Sementara bulan oktober sampai ke bulan february, itu adalah musin angin utara. Yang ketinggian ombaknya bisa mencapai 3-4 meter di lautan. Akses menuju ke Anambas pun terhenti dan ini yang menjadikan Anambas kesulitan dalam penyaluran bahan pokok pangan. 

Sedih mendangar cerita dimana mereka harus menghemat bahan makanan karena akses tersendat. Bisa beli tapi barang yang mau di beli tak ada. Jadi pantaslah jika biaya hidup di sana cukup mahal dan lebih tinggi.

sumber dari buku,

Exploring Anambas


penulis,
Edi Sutrisno