Kalam-kalam Langit The Movie

00.50

Kalam-kalam Langit The Movie


Awal cerita ja'far kecil ikut acara MTQ yang di adakan sebuah Madrashah di kampungnya. Dia tidak terdaftar namun dia nekad ikut walau namanya tidak masuk daftar peserta. Nisa si gadis kecil yang telah menjadi temannya dan juga tetangganya membantu dia untuk menggantikannya di ajang MTQ itu.

Lalu seorang juri bertanya siapakah dia, karena bukan namanya yang di panggil. Ya sangat tampak sekali perbedaannya karena yang panggil nama seorang anak perempuan, namun yang tampil adalah seorang anak laki-laki.

Namun dia tetap membaca Bismillah dan melantunkan sebuah surat dari Al qur'an. Baru saja satu ayat dia membacanya dengan suara yang bagus dan tajwid yang baik, seorang juri lelaki menghentikannya membaca lalu bertanya " tunggu dulu, siapakah yang mengajari mu membaca Al qur'an ?," ja'far kecil menjawab "ibu saya ustazd,". Juri lelaki itu pun mengangguk dan menyuruh ja'far kecil melanjutkannya membaca surat Al qur'an.

Dengan semangat dan senang ja'far kecil menggayuh sepedanya dengan melewati jalanan tanah menuju rumahnya. Sesampai dirumah, sambil menyandarkan sepedanya dia pun berteriak memanggil ibunya, namun dia harus berhadapan dengan bapaknya yang marah dengan suara teriakannya.

Bapaknya melihat ada sesuatu yang di sembunyikan di belakang punggungnya. Lalu bertanya "apa itu yang kamu sembunyikan ??," Namun ja'far kecil tidak mau menunjukan, namum masih menyembunyikan ketika bapaknya berusaha untuk melihat di belakang punggunya.

Bapaknya semakin marah dengan tingkahnya, barulah ja'far kecil menunjukan kepada bapaknya. Sebuah piala atas kejuaraannya membaca Al qur'an. Ja'far kecil ingin menunjukan pada ibunya yang telah mengajarknnya membaca Al qur'an dengan suara dan tajwidnya yang benar. Tapi terhalang bapaknya yang memarahinya.

Melihat tulisan yang ada di piala itu bapaknya pun berkata " Madrashah iftidaiyah, sejak kapan kamu sekolah di sini hem. Ini apa, ayo lihat, kamu bangga sama ini. Apa pernah bapak mengajarkan pamer-pamer, sok merasa jago sendiri baca Al qur'an. Kalau kamu mau baca Al qur'an ya baca saja, enggak perlu kamu ikut -ikut lomba itu. Apa lagi di Madrashah itu sekolah kampung, kamu kan sekolah negeri," dengan nada kemarahan, sambil melemparkan piala itu ketanah dan patahlah berkeping-keping piala itu.

ja'far kecil pun berlari masuk ke dalam rumah memanggil dan menghampiri ibunya yang sedang berbaring sakit di kamarnya. Lalu menangis memeluk ibunya. Bapaknya pun masih belum puas memarahinya, lalu mengikuti ja'far yang menangis di pangkuan ibunya. " Ja'far, kamu dengar baik-baik ya nak, jangan pernah lagi kamu pamer-pamer hanya untuk menjual ayat-ayat suci, apa pun alasannya. Apalagi untuk alasan benda-benda semacam ini (piala)," Pesan bapaknya pada ja'far.

" sudahlah pak, itukan cuma kelas Madrashah," ucap ibu ja'far menenangkan bapaknya. "Kelas apa pun, lalu apa bedanya MTQ dengan judi, wong nasib-nasiban kok. Hanya untuk mencari keuntungan dari kalam-kalam Illahi,".

Itulah cuplikan awal dari film Kalam-kalam Langit. Dimana seorang bapak berpesan pada anaknya untuk tidak pamer akan keindahan membaca Al qur'an. Namun pesan bapaknya terpatahkan oleh kata-kata pak kiayi di pesantren tempat ja'far belajar, dimana ketika dia diminta untuk ikut serta dalam MTQ agar ada regenerasi qori yang ikut perlombaan dengan mengatakan "membaca Al qur'an dengan suara merdu dan tajwid yang benar adalah bagian dari dak'wah juga. Agar ayat Al qur'an tidak hilang, maka diadakan lah MTQ ini, Bukan untuk menjual ayat-ayat Allah,"

Sesungguhnya bukan MTQ itu yang di benci oleh bapak ja'far, namun orang-orang di balik penyelenggara MTQ itu dan kecurangan yang terjadi atas nama agama. Konflik antara ustazd santori yang berlaku curang hanya demi sebuah kemenangan dan menarik perhatian seorang gadis, yang mana gadis itu juga adalah pujaan hati ja'far. Azizah namanya, adalah anak dari ustazd seorang pendiri pesantren.

Ja'far memang pada akhirnya tidak dapat memenangkan hati azizah. Namun pada akhirnya ketika ja'far ingin mewujudkan mimpi ibunya dan juga untuk dapat meneruskan cita -cita sang ibu, ja'far akhirnya memenangkan kejuaraan MTQ mengalahkan ustazd santori. Ja'far menikah dengan muslimah yamg selama ini menyimpan rasa padanya. Wanita itu datanga dengan berkata " aku mencari imam ku,". Kalimat itu sebagai penutup dan akhir dari film.

Bukan pada romansa percintaanya yang ingin di angkat pada cerita film Kalam-kalam Langit. Namun ada pesan dari pandangan yang berbeda tentang seorang Qori yang adalah bagian dari dakwah juga. "Bacalah atas nama Tuhan mu,"

Ja'far dewasa yang di perankan oleh Dimas Seto, yang tumbuh menjadi pria dewasa yang sangat santun, hormat pada guru dan orang tua. Aktingnya yang natural dengan bahasa tubuh yang menggambarkan pemuda santun dengan keluguannya. Cukup di acungkan jempol buat Dimas Seto ( hayo pada penasaran enggak sama akting Dimas Seto...)

Film ini berlokasi di Lombok, di beberapa bagian filmnya menampilkan kesenian dan juga keindahan dari laut dan pantai di lombok. Sang produser HR Dhoni Ramadhon ingin memproduksi film yang bertema religi dan mengedukasi, dengan menampilkan juga keindahan alam indonesia.

Sangat di sayangkan film Indonesia kurang mendapat dukungan dari pemerintah. Walau sudah berjuang mengangkat tema edukasi dan keindahan alam Indonesia, sampai saat ini belum mendapatkan dukungan. Film Indonesia bukan tidak ada peminatnya, tapi terkadang kita selalu menunda untuk datang ke bioskop.

Walau tanpa diketahui oleh masyarakat Indonesia, bahwa film Indonesia jika kurang peminatnya maka akan segera turun penayangannya. Jadi bukan tergantung pada masa berapa minggu apa lagi bulan.

Sang produser filem Kalam-kalam Langit, saat di wawancara media lokal Batam Kepri.

Nonton Bareng artis pendukungnya adalah salah satu cara dimana untuk menarik minat orang ramai-ramai datang ke bioskop untuk menonton film Indonesia. Selain itu juga untuk  mengembalikan kesadaran kita agar mencintai dan menonton film Indonesia.

Tidak seperti di negara tetangga kita Malaysia, yang dapat dukungan dari pemerintahnya yang mewajibkan film lokal tayang selama 2 minggu di bioskop mereka. Mengharapkan dukungan dari pemerintah Indonesia, para pembuat film harus bekerja keras dan masih terus mengajukan untuk mendapatkannya.

Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang menghargai karya anak bangsa. Mari dukung dan nonton film Indonesia. Serta jangan menunda untuk datang ke bioskop, karena belum tentu masih ada lagi pemutarannya di bioskop.

Rombongan sineas filem dari Malaysia.

Minggu tanggal 24 april 2016 Nonton Bareng Dimas Seto sebagai pemeran utama di film Kalam-kalam Langit di 21 Cinema Mega mall. Banyak di hadiri oleh komunitas di Batam, ada dari Blogger Kepri, hijaber MoM dan juga dari panti asuhan dan pesantren.

Juga ada dari negara tetangga Malaysia yang datang dengan beberapa rombongan. Kedepannya jika masih ada yang berminat untuk Nonton Bareng film Kalam-kalam Langit di Batam Kepri, bisa mengajukan lagi dan akan di buat acara serupa. Buat yang penasaran dengan akting Dimas Seto, ayo nonton filmnya.

Selain itu, film Kalam-kalam Langit akan tayang di beberapa negara tetangga, Singapore, Malaysia dan Brunai Darussalam. Ayo majukan perfilman Indonesia, dengan menonton film di Bioskop. Dan jangan menunda untuk datang dan menonton ke bioskop.

Para pemain    :
Dimas Seto
Mathias Muchus
Ibnu Jamil
Elyza Mulachella
Meriza Febriany


Penulis novel  :
Pipiet Senja

Sutradara        :
Tarmizi Abka

Produser         :
 Dian permata Purnama Sari
Asad Amar
Dhoni Ramadhan

Produksi         :
Putaar Films Production


Antusias penonton yang hadir


Wakil DPRD Batam turut mengundang panti asuhan untuk menonton
Filem Kalam-kalam Langit.
                                                                       

You Might Also Like

7 komentar